Mydetikcom - Partai Keadilam Sejahtera (PKS) mengkritik kunjungan Ketua Komisi
Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Istibsyaroh yang
menemui Presiden Israel Reuven Rivlin di Tel Aviv. sekretaris dari Fraksi PKS
di DPR, Sukamta menyebutkan bahwa rombongan Istibsyaroh itu tidak memahami
kebatinan masyarakat Indonesia.
Menurut Sukamta, tindakan tersebut telah menciderai dan
melukai perasaan dan Konstitusi Bangsa Indonesia."Seharusnya mereka yang
hadir itu memahami Konstitusi negara dan juga sikap MUI serta kondisi kebatinan
masyarakat Indonesia yang sebagian besar memang menolak Israel. tindakan ini
sangat jelas mencederai perasaan dan konstitusi bangsa Indonesia", kata Sukamta,
Jumat ( 20/1/17).
Sukamta yang juga merupakan anggota Komisi I DPR RI itu juga
menyinggung hubungan diplomatik dengan negara Israel dengan Presiden terpilih
Amerika Serikat Donald Trump. dia sangat berharap jangan samapi kunjungan
rombongan tersebut terkesan mewakili sikap resmi Pemerintah Indonesia.
"Apalagi dengan kemenangan Trump di AS, kedudukan
Israel bisa menjadi lebih kuat. karena Trumps sudah berjanji memindahkan
Kedubes Amerika ke Yerusalem sebagaimana ada yang mengklaim ibukota Israel yang
seharusnya itu adalah Yerusalem. jangan sampai dengan kejadian seperti ini
Indonesia terkesan sangat mendukung hal itu. sepertinya Indonesia perlu lagi
menegaskan bahwa kehadiran mereka tidak mewakili sikap resmi Pemerintah Indonesia",
paparnya.
Sukamta juga menambahkan jika alasan untuk melakukan
diplomasi dengan mewujudkan perdamaian di Palestina, kunjungan tersebut jelas
tidaklah tepat. lantaran selain tidak memiliki hubungan Diplomatik dengan pihak
Israel, Indonesia dalam konstitusinya sangat tegas menolak segala bentuk
penjajahan.
Sukamta menyebutkan didalam Resolusi UNESCO 16 october menyalahkan
pihak Israel yang telah melakukan tindakan pengrusakan terhadap Masjidil Aqsha.
lalu Dewan Keamanan PBB yang mengeluarkan resolusi 2334 pada 23 Desember 2016
tentang penghentikan pemukiman Israel di seluruh wilayah pendudukan Palestina
dan tidak ada satupun negara yang melakukan Veto. pihak Amerika Serikat juga dinilai Abstain.
Menurut dia,
kehadiran rombongan tersebut justru dianggap mensupport dan tidak menghormati
keputusan PBB tersebut."Dengan resolusi PBB tersebut. situasi dunia lebih
kondusif untuk memperjuangkan Palestina, yang harusnya menjadi kesempatan RI
untuk menfollow up hasil konfrensi luar biasa OKI 6-7 Maret 2016 lalu di
Jakarta. Karena badan badan utama PBB sudah membuat resolusi utama. kesempatan
ini lah yang mestinya bisa dimanfaatkan maksimal oleh pemerintahan
Indonesia", Jelas Sukamta.
Politisi PKS yang juga merupakan Ketua Komisi I DPR RI,
Abdul Kharis Almasyahari pun sangat menyayangkan adanya pertemuan
tersebut."Aneh dan sangat disayangkan, saya sungguh tidak habis pikir,
sudah sangat jelas Israel memusuhi Islam dalam hal ini Palestina, ini malah
Pengurus Majelis Ulama yang notabene merupakan panutan umat Islam malah ke
Israel", Jelas Abdul.
Abdul juga menambahkan, Indonesia juga tidak memiliki
hubungan Diplomatik dengan pihak Israel. dia menegaskan MUI harus segera
memberikan klarifikasi terkait dengan masalah ini.
"Katakanlah itu inisiatif dan atas dasar pribadi, pasti
Presiden Israel tidak bakalan mau menemui. kalau atas nama MUI, sungguh sangat
memprihatinkan. MUI Harus segera mungkin memberikan Klarifikasi kepada umat
islam tentang hal ini", ujar politikus PKS itu. ( Mydetikcom )