Mydetikcom. Jakarta - Boni Marasina Selaku Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan Bahwasanya saat ini pihak Pemerintah sedang memfokuskan diri dalam pembangunan jembatan Pancasila-Palmerah
yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jembatan yang diprediksikan sepanjang
800 meter ini akan dibangun segera dengan nantinya akan dilengkapi sistem teknologi pemanfaatan menggunakan arus laut dimana dalam agenda kerja kali ini akan dipasangkan turbin di bawahnya dalam menghasilkan energi tenaga listrik.
Disisi lain, Luhut Panjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengatakan pihak Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat yang nantinya akan membagun jembatan tersebut. Sedangkan didalam pemamfaatan teknologinya nanti akan menggunakan sistm teknologi arus laut, dan ini akan dibantu untuk pembangunannya oleh salah satu perusahaan Belanda, dan ini juga telah menjadi salah satu kesepakatan kerjasama antara Idonesia dengan negara Belanda.
Disisi lain, Luhut Panjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengatakan pihak Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat yang nantinya akan membagun jembatan tersebut. Sedangkan didalam pemamfaatan teknologinya nanti akan menggunakan sistm teknologi arus laut, dan ini akan dibantu untuk pembangunannya oleh salah satu perusahaan Belanda, dan ini juga telah menjadi salah satu kesepakatan kerjasama antara Idonesia dengan negara Belanda.
Rabu (11/1/2017), Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta,
menambahkan Rancangan Pembangunan tersebut telah disepakati antara pihak Pemerintah Indonesia dengan Perdana menteri Belanda, sehingga nantinya negara mempunyai cadangan 40 sampai 45 MW arus listrik dikarenakan di daerah NTT bisa mengenerasi Arus listrik sampai 300 MW. Dengan Adanya pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatakan pertumbuhan Industri.
Dan Untuk Dana Proyek Pembangunan Pembangkitan Listrik Tenaga Arus laut ini sedang dalam tahap perundingan,dimana Pihak Perusahaan Belanda akan melakukan penggunaan 30% dari ekuitas Perusahaan dan sisanya adalah merupakan Soft Loan atau nama lainnya pinjaman Lunak.
"Proyek tersebut adalah pengerjaan proyek Perdana yang akan diusung dengan penerapan dengan menggunakan pemamfaatan arus laut Indonesia. Sekarang kan lagi dikejar FS nya oleh pihak pemerintah Indonesia dengan anggaran dana sebesar Rp 10 miliar," ungkap dia.
"Jadi Intinya Saat ini ya kita tengah dalam bernegosiasi perihal harga jual listrik yang nantinya akan dihasilkan dari keuntungan dari pembangkit ini",Sekarang ini Pihak Belanda kasih harganya 16 sen/kwh. Yang kita harapkan harga tersebut masih bisa dinego lagi dengan harga yang lebih rendah, tegasanya
Adapun Rencana Proyek Pembangunan di NTT tepatnya di Flores ini diberi nama dengan EBT (Energi Baru Terbarukan). Namun saat ini masih belum dapat dipastikan kapan pembangkit listrik tenaga arus laut itu dapat mulai berjalan pembangunanya.