Mydetikcom.Walikota Bandung Ridwan Kamil bakal melakukan
rapat terkait dengan peristiwa penghentian kebaktian yang dilakukan oleh ormas
keagamaan di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, kota Bandung pada selasa malam.
Dalam rapat nanti akan dilakukan pembahasan apakah ormas
keagamaan itu mleanggar hukum atau tidak dan apakah mereka terdaftar dalam
organisasi forum silaturahmi umat islam kota bandung atau tidak.
"Itu yang sedang kami kaji.kami akan rapatkan yah.mudah
mudahan ada jawaban hukum" ungkap Walikota Bandung Ridwan Kamil saat
ditemui wartawan di rumah dinasnya, Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalam Kaum,
kamis.
Emil sendiri mengaku tidak tahu profil juga ormas tersebut.dirinya
akan menelusuri keberadaan ormas itu, apakah terdaftar di badan kesatuan bangsa
dan politik kota bandung atau tidak.
"Ini yang akan saya rapatkan. karena pada dasarnya
ormas agama itu harus tergabung kedalam Forum Silaturahmi ormas Islam. disitulah
kami mengedukasi, berkomunikasi" paparnya.
Lebih lanjut pria berkaca mata itu mengatakan, jika ada
terbukti tidak masuk kedalam Forum Sillahturahmi organisasi masyarakat Islam,
maka bisa saja ormas tersebut melanggar peraturan daerah atau perda.
"karena kita ada perda yang mengatur terkait proses
ini" tegasnya.
Sebelumnya diketahui massa yang mengatasnamakan diri Pembela
Ahlus Sunnah ( PAS ) mendatangi lokasi dimana tenggah diselengarakan kebaktian
kebangunan Rohani ( KKR ) di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari kota Bandung pada
selasa. saat itu pihak PAS meminta panitia KKR menyelengarakan kegiatan keagamaan
tersebut di rumah ibadah ( gereja ).
Ridman Kamil juga berharap agar insiden penghentian kegiatan
kebaktian kebangunan rohani tidak merusak nilai toleransi yang sudah dibangun
oleh warga Bandung.
"Kota Bandung pada dasarnya sejak dahulu sampai zaman
kolonial dasarnya adalah kota pluralis bukan homogen. sejak jaman Belanda, Kota
Bandung itu toleran terbuka dengan nilai nilai. itu tidak bisa di rusak oleh
sekelompok" ujarnya.
Dia mengakui tidak tertutup kemungkinan jika seiring
berjalan nya waktu ke waktu, terdapat individu atau sekelompok orang yang
muncul untuk mengusik nilai nilai toleransi, namum Emil memastikan bahwa
peristiwa yang terjadi di bandung ini adalah kelompok yang tidak mewakili
karakter warga Bandung yang sangat menghargai keberagaman.