Mydetikcom. Jakarta - Rumah warga yang mengalami rusak berat akibat gempa
bumi di Pidie Jaya, Aceh akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Setiap rumah diberikan bantuan uang tunai sebanyak Rp 40 juta.
"Jadi
kita berikan rata Rp 40 juta per rumah. Bukan KK. Nanti dengan Rp 40
juta dia bisa membangun," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Willem Rampangilei di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat
(16/12/2016).
Besaran nominal tersebut diputuskan untuk menjaga
situasi sosial, karena ada masyarakat yang memiliki rumah dengan harga
beragam.
"Kan ada rumah Rp 150 juta, Rp 100 juta. Kalau kita
bangunkan kembali rumah yang rusak kan ada unsur tidak adil. Jadi kita
berikan rata Rp 40 juta per rumah," paparnya.
Data sementara,
sebanyak 347 rumah sudah mendapatkan persetujuan dari Bupati setempat
untuk diberikan bantuan. Penyaluran bantuan akan dilakukan dalam waktu
dekat melalui transfer langsung kepada korban.
"Yang rusak berat
347 rumah sudah diverifikasi sudah di SK kan oleh Bupati. (Sisanya)
laporannya sekitar 8 ribu atau 11 ribu rumah," kata Willem.
Willem
menilai, untuk pembangunan rumah membutuhkan waktu yang lama. Maka dari
itu, BNPB bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) menyiapkan tenda yang bisa digunakan per keluarga.
"Jadi
sementara membangun rumah, itu yang perintahkan bapak Presiden. Kita
supply dengan tenda family, tenda keluarga dan tenda pengungsi. Itu yang
kami lakukan," terangnya.
Masyarakat juga akan didampingi dalam
membangun rumah. Sebab, kajian sementara menyebutkan bahwa banyak rumah
masyarakat yang tidak sesuai dengan konstruksi yang seharusnya.
"Ada memang yang konstruksinya tidak sesuai yang seharusnya," tegas Willem.
Willem
menambahkan, anggaran penanganan bencana yang disediakan tahun ini
adalah Rp 2 triliun. Sebanyak Rp 250 miliar bersifat on call yang
artinya bisa dicairkan kapan pun dibutuhkan. Kekurangan anggaran akan
ditopang lewat APBN 2017.
"Intinya dari Menteri Keuangan tidak ada masalah untuk penanganan bencana," ujarnya.