Mydetikcom. Tim sukses dengan no urut 2 meminta polisi segera mengusut dalang penghadangan sewaktu melakukan kampanye.
Saat ini Polda metro jaya sudah menangkap Naman S ( 52 tahun ) tersangka kasus penghadangan kampanye calon wakil gubernur no urut 2 Djarot Saiful Hidayat. tim kuasa hukum dan advokasi dari tim kemenangan ini meminta polisi segera mengusut siapa dalang dibalik penghadangan tersebut.
" Harapan Kami polisi akan segera melakukan pengembangan terhadap Naman S itu. sehingga jika didalam pengembangan nya melihat ini adalah sebuah gerakan yang tersistematis, terorganisir, saya berpikir tegaknya hukum semakin bagus penegakan hukum itu. dan siapapun warga masyarakat harus tunduk pada aturan tersebut dan tidak ada yang kebal hukum" Jelas Pantas Nainggolan ketua Tim hukum dan Advokat pemenangan Ahok-Djarot.
Pantas Menilai dalam penghadangan kampanye terhadap pasangan calon urut dua bukan hanya terjadi sekali saja. namun sudah beberapa kali dengan orang yang sama dan pihaknya pun menduga bahwa aksi tersebut sudah terorganisir dengan baik.
"Kita percayakan penyidikan kasus ini kepada Polisi untuk dapat mengungkap hal ini, jika kita katakan ini pelanggaran hukum yang terorganisir , mata rantainya ini memang harus dilihat apakah cukup sampai disitu saja. kami percaya polisi akan bekerja secara Profesional" ungkap ketua tim hukum dan advokat pemenangan Ahok-Djarot.
Baca Juga Bawaslu memutuskan melaporkan Kasus Penghadangan ke Polisi
Ketua tim hukum dan advokat juga berharap polisi dapat menyelidiki siapa Naman ini. termasuk siapa aktor sesungguhnya di balik aksi aksinya melakukan penghadangan terhadap calon wakil Gubernur DKI jakarta Djarot. dia percaya polisi dapat mengungkap kasus ini sampai ke akar akar nya dan mencari siapa dalang dibalik semua ini.
"Apakah dia bekerja sendiri, atau pun di perintah, atau dia hanya melaksanakan pesan dan tugas dari orang lain, hal itu yang perlu kita tahu dan kami percayakan polisi untuk mengungkap nya " Ungkap Pantas.
Anggota tim hukum dan advokat Ahok- Djarot juga mengungkapkan hal senada. dan berharap agar polisi membongkar dugaan keterlibatan aktor politik agar kasus tersebut dapat terungkap dan terang benderang serta publik bisa mengetahui.
"Kami sangat mengapresiasikan kinerja polisi yang melakukan upaya cepat dalam menangkap pelaku, karena pihak penyidik sendiri hanya punya waktu selama 14 hari untuk dapat menuntaskan kasus itu hingga ke kejaksaan" ungkap Ronny yang juga anggota tim kuasa hukum dan advokasi ahok-Djarot.
"Kami meminta agar polisi dapat mengungkap dan mengusut siapa dalangnya. karena kami menudga bahawa penghadangan terhadap calon wakil gubernur ini dilakukan secara sistematis dan terorganisir, sehingga ini merupakan penistaan Demokrasi" Ujar Ronny.
Menurut Ronny, penghadangan kampanye Ahok-Djarot itu sendiri sudah mencederai keharmonisan dalam berdemokrasi. apalagi setelah adanya serangkaian penghadangan, simpatisan Ahok ada yang menjadi Sasaran.
" Yang Tidak masuk Logika ketika ada seseorang ibu yang telah tua dipukul. itu kejadianya setelah jalan nya kampanye. itu yang sangat kami sayangkan" sambung Ronny.
Kasus penghadangan ini telah dilaporkan ke Polres Jakarta Timur." kami sudah laporkan di polres Jaktim dan kami memberikan kepercayaan kepada tim kepolisian untuk dapat bekerja secara maksimal dalam mengungkap kasus ini dan mengungkap siapa dalang dibalik semua ini serta mengungkap siapa saja yang melakukan pengeroyokan terhadap ibu tua tersebut" Sambung Ronny.
0 Comments