Mydetikcom. Presiden Barack Obama mengadakan jumpa pers untuk pertama kali sejak ribuan demonstran menolak donald Trump maju sebagai presiden Amerika.
Dalam Konferensi pers tersebut, Obama menyakinkan rakyat Amerika bahwa presiden terpilih telah berkomitmen untuk memerintah dengan gaya pragmatik.
Seperti yang dikutip dari Washington Post pada selasa kemarin. Suami Michelle itu menemui para reporter pada senin tanggal 14 november 2016, sebelum melakukan perjalanan ke Yunani, Jerman dan Peru.
Di tiga negara tersebut presiden Obama akan bertemu dengan para pejabat asing yang akan membahas kekhawatiran mereka akan pemerintahan Amerika dibawah kepemimpinan presiden terpilih Donald Trump.
Presiden Obama juga memberikan nasehat kepada presiden terpilih Donald Trump untuk menghormati norma norma penting dalam menjalankan pemerintahan Demokrasi. seperti kesopanan, toleransi dan komitmen untuk memberikan alasan, fakta serta analisis. dimana sebelumnya presiden terpilih telah menyalahi norma tersebut selama kampanye berlangsung.
Presiden Obama sendiri meyakinkan sekutu amerika bahwa pertemuan nya dengan presiden terpilih untuk menunjukan ketertarikan dalam menjaga dasar hubungan strategis mereka termasuk dengan NATO.
Dalam konfrensi pers yang hanya berlangsung selama satu jam, presiden Obama terlihat tenang dan memilih kata katanya dengan hati hati dan menekankan pada persatuan dibandingkan dengan perpecahan.
Beberapa isu lain nya yang mengatakan bahwa dia tetap merasa khawatir akan adanya peralihan kepimpinan ke tangan presiden terpilih Trump. hal itu diakibatkan adanya perselisihan visi antara presiden Obama dengan Trump.
"Saya tidak berpikir Trump itu ideologis, lebih pragmatis. dan saya yakin dia dapat bekrja dengan baik selama ada orang orang tepat yang mendampinginya dan memiliki arah yang jelas" kata Obama
Selain itu presiden Obama sendiri juga mencoba membujuk Trump untuk meningkatkan kinerja program affordable care act, dan meminta agar presiden terpilih tidak memaksa anak anak imigran yang belum memiliki dokumen yang resmi untuk keluar dari AS.
"Saya akan mendesak presiden terpilih dan jajaran pejabatnya untuk berpikir dahulu sebelum membahayakan anak AS' ungkap Obama.