» » Merosotnya Rupiah terhadap Dollar pada Level Rp 13.526 per USD

Merosotnya Rupiah terhadap Dollar pada Level Rp 13.526 per USD

Penulis By on Rabu, 30 November 2016 |

mydetikcom.blogspot.com

Mydetikcom. Senin(28/11), Pergerakan Nilai Tukar Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini. Rupiah yang dibuka pada level Rp 13.450 per USD hari ini kembali  melemah tajam ke Rp 13.526 per USD. Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi penyusutan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Penyusutan nilai tukar rupiah tersebut tentunya akan menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap perekonomian di Indonesia. Dampak negatif dari penyusutan nilai tukar rupiah adalah meningkatnya inflasi yang disebabkan oleh banyaknya kebutuhan masyarakat terhadap barang impor sehingga devisa yang dikeluarkan semakin besar.

Mengutip sumber Bloomberg, Rupiah mengalami tahap stabil melemah hingga siang ini. Puncaknya, Rupiah berada di 13.526 per USD pada pukul 13.10 WIB. Hasil Data Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) melemah 2,3 persen sejak 8 November hingga 17 November 2016. Lemahnya nilai tikar kurs  Rupiah terhadap Dollar AS disebabkan kondisi eksternal, terutama pemilihan presiden AS yang dimenangkan oleh Donald Trump.

Agus Martowardojo selaku Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan dengan melemahnya nilai tukar Rupiah juga sangat dirasakan oleh banyak negara lainya, dimana dana aliran modal semuanya bergerak masuk ke AS, Hal ini karena AS dianggap sebagai tempat yang lebih aman dari ketidakpastian.

Namun Banyak Hal Alasan didalmmnya yaitu adanya perilaku investor yang ingin melakukan suatu respons atas kondisi di AS. Memang benar dengan kondisi pemilu yang ada membuat cukup banyak ketidakpastian dan menjadikan AS capital flight to quality sehingga membuat Banyak negara berkembang yang portfolio managernya cenderung melepas posisinya, terang Agus di kantornya, Jakarta, Kamis (17/11).

Meskipun Demikian, Agus meyakini bahwasanya tekanan terhadap nilai tukar Rupiah hanyalah bersifat sementara waktu. Apalagi secara year to date (ytd), dimana Rupiah masih merupakan salah satu apresiasi. hal ini dibuktikan dengan bertahannya Rupiah dikarenakan fundamental ekonomi Indonesia yang masih tergolong cukup baik. Dan apabila diukur dari pertumbuhan ekonomi yang ada, Rupiah masih berada di atas 5%, dimana  inflasi masih bisa dipertahankan pada kisaran 3%  dengan defisit transaksi berjalan yang terkendali sekitar 2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kami informasikan bahwa secara umum Indonesia masih berada dalam kondisi ekonomi domestik stabil dan sehat. Kita lihat saja bahwa memang betul sejak 8 November sampai sekarang ada kondisi depresiasi tapi secara year to date (ytd)  mata uang Rupiah kita masih ada apresiasi," Ungkap Agus.


Comments
0 Comments
 
Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Semangat NKRI Sindo Daily News Kompasindo News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya