Mydetikcom - Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional mengatakan dirinya ingin menerapkan cara Presiden Filipina dalam memerangi narkotika dan juga obat terlarang, dimana pada beberapa saat sebelumnya dirinya mengungkapkan keinginan tersebut.
Budi Waseso mengatakan bila kebijakan seperti itu di gunakan, maka para bandar pasti akan memikirkan 2 x untuk melakukan atau memasukkan barang tersebut ke negara kita ini, dan dirinya menjamin bila hal tersebut diterapkan maka pengguna narkoba di negeri ini akan turun drastis.
Pada penjelasannya Budi mengatakan akibat ulah para pengedar, terdapat 50-60 orang meninggal setiap harinya, oleh karena itu hal yang diterapkan oleh Presiden Duterte tidaklah melanggar HAM, malahan para pengedar yang lebih melanggar HAM.
Peran pemerintah dalam mendukung BNN untuk memberantas narkoba adalah memasukkan senjata khusus untuk anggota BNN, dan pada bulan November ini akan ada 2200 pucuk senjata laras pendek dan panjang yang akan tiba dari Amerika Serikat yang di pesan khusus untuk BNN.
Hal tersebut dikarenakan BNN menghadapi para bandar yang juga memiliki senjata canggih, untuk itu para anggota BNN juga membutuhkan senjata yang canggih untuk menghadapinya.
Budi juga mengajukan ide kepada Presiden Jokowi agar TNI juga diperbolehkan untuk mengangkat senjata dalam memerangi narkoba, dikarenakan narkoba merupakan musuh negara, untuk itu peran dari teman teman TNI sangat dibutuhkan,ucap Budi Waseso.
Dirinya juga mengatakan siap untuk menembak anggotanya yang terlibat kasus suap yang dilakukan oleh bandar narkoba dan berhubungan dengan barang haram tersebut, termasuk juga dirinya sendiri siap ditembak apabila terlihat dengan barang tersebut Mydetikcom.