» » SBY anggap politik itu hanya politik pribadi

SBY anggap politik itu hanya politik pribadi

Penulis By on Selasa, 07 Februari 2017 |

sby-anggap-politik-itu-hanya-politik-pribadi

Mydetikcom - Arif Susanto, Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia menilai, di dalam sejumlah kesempatan, Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat  kurang memiliki kepekaan terhadap isu publik yang bersifat nasional sewaktu menjabat menjadi Presiden. dia menilai SBY cenderung hanya melihat persoalan politik lebih pada persoalan pribadi saja.

"Artinya hanya menganggap bahwa politik itu sebagai panggung pribadi atau menempatkan persoalan publik itu sebagai hanya persoalan pribadi saja," kata Arif.

Setidaknya kata dia, hal itu terlihat ketika mantan dari seorang CIA Edward Snowden mengungkapkan adanya informasi terkait dengan penyadapan Australia terhadap ponsel milik SBY. Saat itu, Presiden ke enam itu kurang memberikan reaksi atas kejadian penyadapan itu.

"Kapan SBY beraksi? pada tahap berikutnya, ( saat ) menunjukan bahwa yang telah disadap itu bukanlah hanya ponsel Pak SBY, tetapi penyadapan juga dilakukan kepada ponsel Bu Aini ", kata dia.

Menurut Arif, sebagai seorang presiden, SBY saat itu sudah seharusnya memberikan reaksi yang keras ketika mengetahui dirinya telah disadap. pasalnya SBY merupakan kepala negara dan sekaligus sebagai kepala pemerintahan.

"Jadi semestinya kalau presiden itu di sadap, itu sudah merupakan persoalan publik, persoalan negara. yang tersinggung kita semua sebagai warga negara indonesia, seburuk apapun presidennya, sebab hal itu telah melampaui kedaulatan", ujarnya.

"Tapi ya kita punya presiden yang merasa tersinggung hanya karena setelah sang istri di sadap. ada masalah dengan hal ini", lanjutnya.

Kurang pekanya SBY kala itu juga terlihat ketika adanya persoalan adanya tenaga kerja Indonesia yang ada diluar negeri mencuat.

Saat itu, ada sejumlah tenaga kerja indonesia yang akan terancam hukuman mati di luar negeri. pemerintahan kala itu baru bereaksi setelah masyarakat memberikan empati dengan cara mengumpulkan koin untuk membayar uang tembusan agar para TKI itu selamat.

"Mari sekarang kita bandingkan dengan reaksinya keluarga ini, ketika beberapa pihak mulai menyinggung langkah kontroversial mas Ibas. lagi lagi yang terlihat persoalan personal. ini yang saya kurang paham bagaimana kita punya politikus yang take something personally", katanya.

Arif juga mengingatkan setelah pemilu 2014. partai Demokrat secara tegas bahwa mereka netral. hal tersebut setidaknya ditunjukan saat dilakukan pembahasan revisi UU pilkada di parlemen.

Namun sikapnya langsung berubah ketika Demokrat menghadapi pilkada DKI 2017.

Seperti yang diketahui, putra SBY Agus Harimurti Yudhoyono saat ini tenggah bertarung merebutkan kursi orang nomor satu di DKI Jakarta.


"Lalu yang terjadi SBY menganggapnya sebagai sesuatu yang sangat luar biasa penting hingga posisi demokrat yang dalam pemilu selalu netral, hari ini mereka fight betul dengan memperjuangkan AHY. ini menunjukan ada hal yang keliru dimana politik itu merupakan persoalan publik bukan personal", tandasnya.( Mydetikcom)
Comments
0 Comments
 
Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Semangat NKRI Sindo Daily News Kompasindo News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya