Mydetikcom. Pada penghujung Tahun 2016 ini, Duka kembali datang, kabarnya di Maluku Utara terjadi dua kecelakaan yakni
dengan tenggelamnya Kapal Motor Karamando (KM) serta satunya lagi PM Putri Tunggal 03.
Dari Kecelakaan Tenggelammnya Kapal tersebut diinfokan sedikitinya 4
orang jiwa tewas dan 3 lainnya lagi hilang. Kamis 29 Desember 2016 ,Kapal penumpang KM Karamando jalur Ternate ke Jailolo, Halmahera
Barat, pada saait itu tenggelam di perairan tengah laut setelah usai dihantam olek ombak berketinggian 4 sampai 5 meter .Hal ini mengakibatkan, 4 penumpang kapal tewas yakni tenggelam. Data yang dihimpun adapun ke 4 orang tersebut bernama Rizal Rikomahu (54th),Monika Tude (60th) , Yuyun Sri Wahyuni
(32th) serta yang terakhir Syaikeh (8th) yang merupakan anggota keluarga ibu dan anak.
Yang paling Naasnya, kapal yang karam dimana telah mengangkut setidaknya 103 jiwa orang penumpang itu, sebagian besarnya nama
mereka tidaklah tercantum didalam manifes penumpang. Alhasil Pihak Tim SAR menjadi kesulitan dalam melakukan upaya proses penyelamatan penumpang kapal.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga,Begitu pribahasa yang tepat untuk menggambarkan keadaan itu. Dilain hal dengan sibuknnya para penyelamat dalam mencari korban KM Karamando, muncul lagi kecelakaan yang serupa yakni pada Jumat 30 Desember
2016 dimana didapati insiden tenggelammnya sebuah perahu long boat PM Putri Tunggal 03, dikabarkan perahu tersebut terhantam
ombak besar yang berada di perairan Obi, Halmahera Selatan.
Perahu Long Boat itu sedang berlayar dan dikabarkan mengangkut (BBM) bahan bakar minyak yang posisinya dari rute pelabuhan
Kupal Bacan menuju kekawasan Obi. Namun entah apa yang terjadi, sewaktu dipertengahan jalan, Perahu long boat itupun hilang kontak dan diperkirakan tenggelam diperairan
tengah laut. Salah satu orang krunnya yang bernama Alan berhasil selamat dan ditemukan
oleh nelayan setempat.
Sementara temanya yang lain yang diperkirakan 3 orang yakni Arjuni ,Thamrin, serta Hamid Lakaduta
selaku pemilik kapa hingga ssat ini masih dalam proses pencarian oleh Gabungan Tim SAR. Diselingi Cuaca Buruk diperaiaran laut MalukuUtara tersebut menjadikan proses pencarian menjadi terkendala, sehingga tim Gabungan harus menggunakan kapal penumpang besar untuk mencari korban.
Dugaan yang dihimpun saat ini kecelakaan dengan tenggelammnya 2 kapal di periaran laut Maluku Utara itu disebabkan lantaran faktor cuacanya
yang ekstrim disertai adanya gelombang besar dan angin kencang yang berhembus melanda wilayah tersebut.